BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gametogenesis
Pada Hewan Tingkat Tinggi Dan Manusia
1.
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel
spermatozoa atau sel kimia jantan yang terjadi di dalam testis, tepatnya pada
tubulus seminiferus. Proses spermatogenesis berlangsung sebagai berikut.
Sel
primordial sperma yang bersifat diploid (2n) di dalam testis membelah secara
mitosis berkali-kali dan akhirnya membentuk atau menghasilkan empat sel
spermatogonium diploid (2n). Sel spermatogonium mengalami perkembangan dan
membelah secara mitosis membentuk spermatosit primer (2n). Kemudian spermatosit
primer mengalami pembelahan secara meiosis I dan menghasilkan dua buah
spermatosit sekunder yang haploid (n). Setiap spermatosik sekunder akan
melanjutkan pembelahan secara meiosis II dan masing-masing menghasilkan dua
spermatosit sehingga pada akhir meiosis dua dihasilkan empat buah spermatosit.
Pada manusia dua spermatid mengandung 22 autosom + 1 kromosom X atau 22 AA + X
dan spermatid lainnya mengandung 22 autosom + 1 kromosom Y atau 22 AA + Y yang
akan digunakan dalam pewarisan jenis kelamin. Selanjutnya keempat spermatid akan
mengalami pematangan empat buah spermatozoa yang haploid(n).
Sumber : Http: //iceteazegeg.wordpress.com
Gambar
: Spermatogenesis pada hewan
Penjelasan tahapan
spermatogenesis:
Pada testis,
spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.
1) Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan. Ketika
seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel
kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan
spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.
2)
Setiap spermatogonia melakukan
pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit
primer yang siap miosis. Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis
pertama membentuk 2 spermatosit sekunder (n) yang
berukuran lebih kecil dari spermatosit primer.
3)
Tiap spermatosit sekunder
melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid yang bersifat
haploid (n). Spermatosit sekunder
ini masing-masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan
satu kromosom kelamin (Y atau X).
4)
Kedua spermatosit
sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang
disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom. Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat
haploid yang semua fungsional, yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang
fungsional.
5)
Spermatid kemudian
berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat
haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan
waktu sekitar 64 hari. Sperma yang
matang akan menuju epididimis, kemudian ke vas deferens vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi.
Setiap
spermatozoa mempunyai ekor untuk membantu pergerakan, mengandung akrosom yang
dapat menghasilkan enzim proteinase dan hiakironidase. Untuk menembus lapisan
pelindung sel telur, selama pertumbuhan dari spermatogonium sampai menjadi
spermatozoa dirawat dan dipelihara oleh sel sertoli untuk menghasilkan nutrisi
bagi spermatozoa dan sel leydig dalam menghasilkan hormon jantan yaitu hormon
testosteron. Proses pembentukan spermatozoa ini berlangsung mulai menginjak
dewasa dan berjalan secara terus-menerus.
Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai
terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang
usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan
yang menghambat penghasilan sperma pada pria. Setiap proses spermatogenesis
memerlukan waktu 64-75 hari. Struktur sperma matang
terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal
mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim Hyaloronidase/Protease yang membantu sperma menembus
sel telur. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi
menyediakan energi untuk gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang
laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400 juta sel sperma.
Pada pria dewasa, sperma dibuat terus menerus di
dalam testis (buah zakar). Proses pembuatan sperma disebut spermatogenesis. Sel
yang belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74 hari untuk berkembang
menjadi sel sperma yang matang. Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke
dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak
testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis
sampai saat terjadinya ejakulasi. Jadi epididimis
ini agar sperma menjadi matang/mature sehingga siap bergerak ke vas deferens.
Dari epididimis, sperma bergerak ke vas
deferens dan duktus ejakulatorius.
Di dalam duktus ejakulatorius, cairan
yang dihasilkan oleh vesikula seminalis,
kelenjar prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma sehingga sperma
dinamai dengan semen (benih), yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan
dikeluarkan ketika ejakulasi. Kesuburan seorang pria ditentukan
oleh kemampuannya untuk mengantarkan sejumlah sperma yang normal ke dalam
vagina wanita.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
spermatogenesis sehingga bisa terjadi kemandulan:
1) Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat
panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya
pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam
semen.Pembentukan sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5° (lebih
rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena
terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
2) Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau
obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
3) Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens
(kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama
sekali).
4) Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada
kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum. Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju
pembentukan sperma.
5) Ejakulasi retrograd terjadi jika semen mengalir melawan arusnya, yaitu
semen mengalir ke dalam kandung kemih dan bukan ke penis.Kelainan ini lebih
sering ditemukan pada pria yang telah menjalani pembedahan panggul (terutama
pengangkatan prostat) dan pria yang menderita diabetes. Ejakulasi retrograd juga bisa terjadi akibat kelainan fungsi saraf.
2.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum atau
sel telur yang terjadi di dalam ovarium oleh sel folikel. Proses yang terjadi
pada oogenesis adalah sebagai berikut. Sel primordial ovum atau oogenesis yang
bersifat diploid (2n) membelah secara mitosis berkali-kali dan menjadi oosit
primer (2n). Oosit primer akan melakukan pembelahan meiosis I dan akan menjadi
oosit sekunder dan haploid (n) kemudian menjadi badan polar atau sel oosit
sekunder (n). Sedangkan sel oosit primer membelah menjadi dua buah sel oosit
sekunder (n).
Pada
akhir oogenesis, ootid akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi
sebuah ovum haploid (n) yang fungsional dan 3 sel oosit sekunder akan mengalami
degenerasi (pada manusia ovum mengandung 22 autosom dan kromosom X atau 22 AA +
X).
Sumber : Http: //biologiadsa.blogspot.com
Gambar : Oogenesis pada hewan
Bagian
luar ovum diselubungi oleh membran corona radiate dan zona pelucida. Selama
pertumbuhan dan perkembangannya, ovum diatur oleh hormon wanita (estrogen dan
progresteron). Oogenesis pada manusia berlangsung sejak awal hingga dewasa dan
berjalan sampai berumur 40 atau 50 tahun saja.
1.
Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm
embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium
germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan).
Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi
oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan
secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2.
Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan
folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial
berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak,
tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat
menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3.
Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu
pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut
kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri
dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4.
Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami
pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah
sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung
23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung
seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel
yang lebih kecil disebut badan polar pertama.
Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan
mengalami degenerasi. Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya
kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi
pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5.
Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya
terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit
sekunder membelah membentuk ootid yang akan
berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar lagi, sehingga
terbentuk tiga badan polar dan satu
ovum masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga
badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang
telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
Sumber : Http://3.bp.blogspot.com
Gambar : Oogenesis pada hewan
Proses oogenenesis dipengaruhi oleh beberapa
hormon yaitu :
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.dan merangsang folicle
menghasilkan estrogen
2) Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang
sekresi hormone LH.dan menghentikan LH
3) Hormon LH yang berfungsi merangsang
terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).dan merangsang keluarnya
progesteron
4) Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat
sekresi FSH dan LHdan membuat endometrium menebal membentuk pembuluh darah ,
menguatkan endometrium
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh
ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama
hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa
menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang
matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus
menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.
Di
sini hanya akan diterangkan proses gametogenesis pada tumbuh-tumbuhan bunga (Angiospermae)
saja.
a. Mikrosporogenesis ialah gametogenesis yang
berlangsung di dalam bagian jantan dari suatu bunga, yang disebut kepala
sari atau antera dan menghasilkan serbuk sari.
Sebuah
sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) dalam antera mula-mula mengalami
meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. Meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu. Tiap mikrospora mengalami karyokinese
(intinya membelah biasa), sehingga memiliki 2 inti haploid. Sebuah inti
dinamakan inti saluran serbuk sari dan yang lain disebut inti generatip.
Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatip membelah secara mitosis tanpa
disertai sitokinesis dan terjadilah 2 inti sperma. Inti saluran
serbuk sari tidak membelah. Dengan demikian maka sebutir serbuk sari yang telah
masak mengandung tiga inti masing-masing haploid, yaitu sebuah inti saluran
serbuk sari dan 2 buah inti sperma.
Gambar : Proses mikrosporogenesis
pada tumbuh-tumbuhan
Gambar : Proses mikrosporogenesis
pada tumbuh-tumbuhan
b. Megasporogenesis ialah gametogenesis yang
berlangsung didalam bagian betina dari suatu bunga, yang disebut bakal buah
atau ovarium dan menghasilkan kandung lembaga. Sebuah
sel induk megaspora doiploid (megasporosit) dalam ovarium mengalami
meiosis I, menghasilkan dua sel haploid. Meiosis II menghasilkan 4
megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga megaspore mengalami
degenerasi dan mati. Sebuah mgaspora yang tertinggal dan yang masih hidup
mengalami pmbelahan kromosom secara mitosis tiga kali berturut-turut tanpa
diikuti pembelahan plasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar (kandung lembaga
muda) yang mengandung 8 inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi oleh kulit
(integumen), tetapi di ujungnya terdapat sebuah liang (mikropil)
sebagai tempat jalan masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
Tiga dari 8 inti tai menempatkan diri di dekat mikropil, tetapi dua diantaranya
(sinergid) mengalami degenerasi. Inti yang ketiga berkembang menjadi sel
telur. Tiga buah inti lainnya (antipoda) bergerak ke arah yang
berlawanan, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Sisanya dua inti (inti
kutub) kemudian bersatu di tengah kandung lembaga an terjadilah inti diploid.
Kini kandung lembaga yang sudah masak (megagametofit) telah siap untuk
dibuahi.
BAB
III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Gametogenesis adalah proses
pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa)
yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium.
a. Pembentukan
gamet pada hewan tingkat tinggi dan manusia melalui 2 cara yaitu:
1. Spermatogenesis, adalah proses pembentukan sel spermatozoa atau sel kimia jantan yang terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Menghasilkan 4 sel yang fungsional.
2. Oogenesis, adalah proses pembentukan ovum atau sel telur yang terjadi di dalam ovarium oleh sel folikel., menghasilkan 1 sel telur fungsional, dan 3 badan sel kutub.
1. Spermatogenesis, adalah proses pembentukan sel spermatozoa atau sel kimia jantan yang terjadi di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Menghasilkan 4 sel yang fungsional.
2. Oogenesis, adalah proses pembentukan ovum atau sel telur yang terjadi di dalam ovarium oleh sel folikel., menghasilkan 1 sel telur fungsional, dan 3 badan sel kutub.
b. Gametogenesis pada tumbuhan bunga
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Mikrosporogenesis
ialah gametogenesis yang berlangsung di dalam bagian jantan
dari suatu bunga, yang disebut kepala
sari atau antera dan menghasilkan serbuk sari.
2. Megasporogenesis
ialah gametogenesis yang berlangsung didalam bagian betina
dari suatu bunga, yang disebut bakal
buah atau ovarium dan menghasilkan kandung
lembaga.
DAFTAR PUSTAKA
Annonimus. 2008. Gametogenesis. (online).
http://ilmukeperawatan.wordpress.com. Diakses pada hari Minggu,24 Maret 2013.
Diakses pada hari
Minggu, 24 Maret 2013.
hari Minggu, 24
Maret 2013.
Annonimus. 2008. Gametogenesis
pada Tumbuhan. (online).
http://biologismp.blogspot.com.
Diakses pada hari Minggu, 24 Maret
2013.
Annonimus. 2012. Perkembangan
Hewan Gametogenesis. (online).
http://nightray13-kuro.blogspot.com. Diakses pada hari senin, 25 maret
2013.
Annonimus. 2012. Gametogenesis
Sedenomina Gametogenesis.(online).
http://biologiadsa.blogspot.com/2012/12/gametogenesis-se-denomina-gametogenesis.html. Diakses pada hari Senin, 25 Maret 2013.
Annonimus. 2011. Gametogenesis. (online).
http://bioarga.webs.com/gametogenesis.html. Diakses pada hari
Senin, 25 Maret 2012.
Suryo.
2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta:
Gadjah Mada University.
Wanenoor. 2012. Gametogenesis Proses Spermatogenesis. (online).
No comments:
Post a Comment