DNA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3 suatu mononukleotida dan posisi 5 pada mononukleotida lainnya
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida.
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya.


1.2.  Tujuan
1.2.1 Mengetahui definisi DNA dan RNA
1.2.2 Mengetahui ciri-ciri DNA dan RNA
1.2.3 Mengetahui fungsi DNA dan RNA


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1   ASAM DEOKSIRIBONUKLEAT (ADN)
 












                                    Gambar 1: struktur ADN
a.         Sejarah DNA
Molekul DNA pertama-tama diisolir oleh F.Miescher (1869) dari sel spermatozoa dan dari nucleus sel-sel darah merah burung. Akan tetapi ia tidak dapat mengenal sifat kimianya yang pasti dan menamakannya sebagai nuklein. Dalam tahun 1880 Fischer dapat mengenal adanya zat-zat pirimidin dan purin didalam asam nukleat. Kossel menemukan 2 pirimidin (yaitu sitosin dan timin) dan 2 purin (yaitu adenine dan guanine) di dalam asam nukleat itu, sehingga ia mendapatkan hadiah Nobel dalam tahun 1910. Levine, seorang ahli biokimia kelahiran Rusia mengenal gula 5 karbon ribose dalam tahun 1910 dan kemudian menemukan gula dioksiribose di dalam asam nukleat. Ia juga menyatakan adanya asam pospat dalam asam nukleat. Robert Feulgen (1914) menunjukkan suatu tes warna untuk DNA, yang kemudian dikenal sebagai reaksi Feulgen. Avery, Macleod dan McCarthy (1944) pertama-tama membuktikan bahwa DNA mempunyai hubungan langsung dengan keturunan. Chargaff (1947) membuat studi kimiawi dari DNA. Ia membuktikan bahea DNA terdiri dari bagian yang sama dari basa purin dan pirimidin dan bahwa adenine dan timin terdapat proporsi yang sama, begitu pula sitosin dan guananin. Wilkims dkk (1950) dengan cara difrkasi sinar-x DNA terletak dengan jarak 3,4 Ã… (1 angstrom = 0,001 mikron = 0,000001 mm) mereka juga mengemukakan bahwa molekul DNA tidak berbentuk sebagai garis lurus, melainkan berpilin sebagai spiral dan setiap 34 A merupakan 1 spiral penuh. Watson dan Crick (1953) menyatakan bahwa molekul DNA itu berbentuk spiral double yang berpilin (‘’double helix’’) dan memperlihatkan berbagai aktifitas dan molekul DNA. Kornberg (1957) membuktikan kebenaran model ‘’double helix’’ dari DNA yang dikemukakan Watson dan Crick dengan cara membuat moleku DNA dalam system sel bebas. Dalam tahun 1967 Kornbreg membuat molekul DNA dari 6000 nukleotida.

b.      Defenisi  DNA dan RNA
DNA (Deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribonukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya.
Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida.
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya.

c.          Morfologi DNA
Molekul DNA dari sel-sel dangan nucleus sejati mempunyai bentuk sebagai benang lurus dan tak bercabang, sedangkan pada sel-sel tanpa nucleus sejati, mitokondria dan plastid molekul DNA berbentuk lingkaran.
Ukuran molekul DNA berbeda-beda dari satu spesies ke spesies lainya. Pada mitokondria, molekul DNA mempunyai ukuran 5 µ, pada virus lebih panjang, sedangkan molekul DNA tunggal pada sel bakteri berukuran 1,4 mm.
Dalam sel-sel yang berinti sejati, beberapa orang peneliti menunjukkan  molekul DNA dari berbagai ukuran, yaitu 50-60 µ ( Salari, 1965), 500 µ (Carilus, 1966) dan 1,6-1,8 mm (Humberman dan Riggs, 1966).
 








d.      Susunan Kimiawi dari ADN
Diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Satu nukleotida terdiri dari nukleotida dan pospat
(PO4͞  ). Sedangkan nukleosida terdiri dari sebuah gula pentose dan sebuah basa nitrogen berupa purin atau pirimidin jadi nukleosida adalah nukleotida tanpa pospat, sedangkan nukleotida nukleosida dengan pospat.
ADN merupakan susunan kimiawi makromolekular yang komplek, yang terdiri dari 3 macam molekul, yaiti sbb:
1.      Gula pentose, yang dikenal dengan deoksiribosa,
2.    Asam pospat,
3.      Basa nitrogen, yang dibedakan menjadi dua tipe dasar,
a.       Pirimidin. Basa ini dibedakan lagi atas sitosin (S) dan timin(T).
b.      Purin. Basa ini dibedakan lagi atas adenine (A) dan guanine (G).
Pirimidin (sitosin dan timin) dan purin ( adenine dan guanin) membentuk rangkaian kimiawai dengan ddeoksiribisa. Atom C 1, dari gula deoksiribosa akan berhubungan dengan atom nitrogen pada posisi 1 dari pirimidin atau pada posisi 9 dari purin. Molekul demikian ini disebut nukleosida dan deoksiribonukleosida dan mereka ini dapat berlaku sebagai precursor elementer untik sintesis ADN. Akan tetapi sebelum suatu nukloasida dapat menjadi bagian dari suatu molekul ADN, ia harus bergabung dengan gugus pospat untuk membentuk suatu nukleotida atau deuksiribonukleotida. Nukleotida  yang memiliki sebuah gugus pospat dinamakan nukleosida monopospat.
Nukleotida dapat pula mempunyai dua atau tiga gugus pospat ( seperti ADP atau ATP). inilah nukleosida tripospat yang merupakan precursor langsung untuk sintesa DNA. Tripospat dari empat deoksiribonukleotida, yaitu deoksiadonosin tripospat (dATP), deksiguanitripospat (dGTP), deoksisitidintripospat (dSTP) dan timin tripospat (TTP) merupakan persenyawaan yang kaya energy dan terdapat bebasa dalam nukleoplasma dan sitoplasma.
Jelaslah bahwa molekul DNA itu merupakan sebuah  polimer panjang dari nukleotida, yang dinamakan polinukleotida. Gugus pospat yang terikat pada 5’-C dari gula milik nukliotida berikutnya. Begitu seterusnya, sehungga terdapat panjang rangkaian 5’-3’ sepanjang polimer. Selanjutnya apabila tulang punggung gula-pospat terbentuk, maka letak basa-basa pirimidin dan purin ditetapkan dengan pengertian, bahya jarak sebuah basa dengan basa tetangganya adalah 3,4 Ã….
e.          Denaturasi dan Renaturasi ADN
Dua buah pita polinukleotida yang berbentuk double helix dalam molekul ADN itu dihubungkan oleh atom H yang sangat lunak. Jika suatu larutan yang mengandung ADN Dipanaskan atau dibubuhi alkali yang kuat, maka hubungan hydrogen itu menjadi labil dan putus. Dua pita spiral dari molekul ADN Itu membuka proses ini dinamakan denaturasi ADN. Jika larutan tersebut kemudian didinginkan kembali atau dinetralisir secara perlahan-lahan, maka terbentuklah pasangan-pasangan basa itu kembali. Peristiwa ini dinamakan renaturasi.

2.2  ASAM RIBONUKLEAT (ARN)
 









                       
                        Gambar 3: struktur ARN
Di samping ADN kebanyakan sel-sel berinti tidak sejati (prokariotik) maupun yang berinti sejati (eukariotik) memiliki asam nukleat lain yang masih penting pula, yang dinamakan asam ribonukleat (ARN). Akan tetapi beberapa virus tidak memiliki ADN, melainkan hanya ARN saja, sehingga ARN lah merupakan molekul genetic keseluruhannya dan membawa segala pertanggung jawaban seperti yang dimilki ADN. ARN demikian dinamakan ARN genetik. didalam sel-sel dimana ADN merupakan subtansi genetic, terdapat lain macam molekul ARN, yang dinamakan ARN non genetik.
a.         ARN Genetik
Beberapa virus tumbuhan (virus mosaik tembakau = TMV, virus mosaic kuning turnit, virus tumor luka, dsb). Virus hewan (misalnya virus Influenza, virus kaki dan mulut, virus poliomyelitis, dsb). Dan bakteriofag (MS2) mempunyai ARN genetic .Seperti halnya dengan ADN,  dari ARN adalah suatu polimer asam nukleutida dari 4 ribonukleotida. Tiap ribonukleotida terdiri dari gula pentose (D-ribosa), molekul gugusan pospat dan sebuah basa tidak terdapat dalam ARN, melainkan diganti oleh basa urasil, disingkat U.
Keempat ribonukleotida itu juga terdapat bebas didalam nukleoplasma tetapi dalam bentuk tripospat dari ribonukleuisida seperti adenosine tripospat (ATP), guanosin tripospat (GTP), sitidin tripospat (STP), dan uridin tripospat (UTP).

b.         Struktur molekul ARN
Molekul ARN dapat berbentuk pita tunggal atau pita double tetapi tidak berpilin sebagai spiral seperti molekul ADN. ARN bentuk pita tunggal terdapat sebagai bahan genetic pada virus tumbuhan ( seperti TMV, virus mosaic tembakau), Virus hewan (misalnya virus Influenza, virus kaki dan mulut, virus poliomyelitis, dsb). Dan bakteriofag (MS2). ARN yang terdiri dari pita double tetapi tidak berpilin sebagai spiral terdapat sebagai bahan genetik pada berbagai virus tanaman ( reovirus). Tiap pita ARN adalah polinukleotida, artinya terdiri dari banyak ribonukleotida. Dalam pita polinukleotida dari ARN, tulang punggung tesusun dari deretan ribose dan pospat.
ARN genetik dari virus mengadakan replikasi sendiri, artinya ARN ini menghasilkan sendiri replikasi ( hasil repilikasi). Berhubung dengan itu replikasi itu dinamakan sintesa ARN bergantung ARN.



c.    ARN non-genetik
Pada makhluk dimana keterangan genetik terdapat dalam ADN maka ARN disebut juga ARN non-genetik.
Berdasarkan tempat terdapatnya serta fungsinya dapat dibedakan 3 macam ARN, yaitu:
1.   ARN duta atau disingkat ARNd (“messenger RNA = mRNA’’). ARNd berbentuk pita tunggal, terdapat didalam nucleus dan dibuat (cetak) oleh ADN dalam suatu proses yang dinamakan transkripsi.
Sebelum ADN mencetak ARNd, “double helix’’ molekul ADN terlebih dahulu membuka spiralnya dengan bantuan enzim ARN polymerase. Proses pencetakan ARNd oleh salah satu pita ADN.
Setelah ARNd selesai dicetak (artinya telah menerima keterangan-keterangan genetic dari ADN) maka ARNd keluar dari nucleus melalui pori-pori dinding nucleus menuju keribosom. Jadi fungsi ARNd ialah untuk membawa keterangan genetik yang diterima dari ADN.
Enzim inti sendirian mampu membuat copy ARN dari dan tetapi proses transkripsinya berlangsung secara acakan (random) sepanjang pita ADN akan mencetak. Jika faktor sigma ditambahkan pada enzim inti, transkripsi dimulai pada letak yamg sebenaranya, lagipula pada pita yang benar. Dari lima sub unit yang menyusun enzim itu, kini baru diketahui bahwa sub unit beta sajah yang mlibatkan diri secara langsung pada pengikatan ARN polymerase ke ADN.
Dengan ditemukanya enzim inti dan faktor sigama,makapersentase transkripsi ARNd tidak begitu sederhana lagi seperti diduga semula.
2.   ARN pemindah atau ARNp (“transfer RNA”= tRNA) , akhir-akhir ini ARNp disebut juga ARN larut atau ARNl (“soluble RNA=sRNA).
     R.Holley pada tahun 1965 untuk pertamakali mempelajari dan member keterangan tentang molekul ARNp yang ditemukanya pada khamir (Saccharomyces cereviciae). Dikatakan bahwa seperti halnya dengan ARNd, molekul ARNp itu dibuat dalam nucleus, sebelum menempatkan diri didalam sitoplasma. Selanjutnya dinyatakan pula bhwa dalam beberapa bagian dari molekul ARNp itu basa-basa memperlihatkan pasangan yang memiliki model Watson dan Crick, tetapai ada bagian-bagian yang basa-basanya tidak memperlihatkan pasangan. Bagian dimana basa-basa itu tidak berpasangan dikatakan mempunyai struktur menukuk merupakan suatu bulatan, sehingga Horley berpendapata bahwa molekul ARNp mempunyai struktur seperti daun semanggi. Sifat ARNp adalah:
a.                Semua molekul ARNp mengandung urutan terminal yang sama dari basa 5’-SSA-3’ pada akhir 3’ dari deretan polinukleotida.
b.               Semua ARNp mempunyai bagian menukik yang merupakan bulatan, yang disebut lengan T dimana terdapat tujuh basa tak berpasangan, termasuk pseudoridin. Lengan ini mempunyai peranan pada pengikat molekul ARNp dengan ribosom.
c.                Semua molekul ARNp mempunyai lengan DHU (dihihirouridin) yang mengandung 8-12 basa tak berpasangan.
d.               Ada bagian yang mnegandung tiga basa, yang pada ARNp tertentu berbeda susunanya daripada di ARNp lainya. Tiga basa itu dinamakan antikodon,yang nantinya akan berpasangan dengan tiga basa pada molekul ARNd. Tiga basa pada ARNd ini disebut kodaon.
e.                Beberapa ARNp yang berupa pita panjang dapat mempunyai lengan tambahan pendek.
3.   ARN ribosom atau ARNr (“ribosomal RNA”= r RNA). ARNr terutama terdapat didalam ribosom, meskipun dibuat didalam nucleus. Molekulnya berupa pita tunggal, tak bercabang dan basa-basa komplementer membentuk pasangan-pasangan.
Sel-sel yang mempunyai inti sejati memiliki tiga macam ARNr, yaitu 28s ARNr, 18s ARNr, dan 5s ARNr. Sel-sel yang mempunyai inti tidak sejati juga memiliki 3 macam molekul ARNr yaitu 23s ARNr, 16s ARNr, dan 5s ARNr. Fungsi molekul ARNr sampai sekarang masih sedikit duketahui, tetapi diduga mempunyai peranan penting pada sintesa protein.

Tabel 1 Perbedaan ADN dan ARN

DNA (Deoxyribo Nukleat Acid)
RNA (Ribo Nukleat Acid)
Letak
Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas, senriol.
Dalam inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Bentuk
Polinukleotida ganda yang terpilin panjang
Polinukleotida tunggal dan pendek
Gula
Deoxyribosa
Ribosa
Basanya
Golongan purin : adenine dan guanine
Golongan pirimidin : cytosine dan timin
Golongan purin : adenine dan guanine
Golongan pirimidin : cytosine dan urasil
Fungsi
- mengontrol sifat yang menurun
- sintesis protein
- sintesis RNA
-  sintesis protein
Kadarnya
Tidak dipengaruhi sintesis protein.
Letak basa nitrogen dari kedua pita ADN saling berhadapan dengan pasangan yang tetap yaitu Adenin selalu berpasangan dengan Timin, Cytosin dengan Guanin. Kedua pita itu diikatkan oleh ikatan hidrogen.
Dipengaruhi sintesis protein.
Macam ARN : ARN duta, ARN ribosom, ARN transfer

Fungsi
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
1.      RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
2.       ARNr, sebagai mesin perakit dalam sintesis protein yang bergerak kesatu arah sepanjang ARNd.
3.      ARNt, mengangku asam-asam amino ke ribosom sesuai dengan kode yang terdapat pada ARNd, serta menerjemahkan kode-kode yang di bawa oleh ARNd.

2.3 Kode Genetik
Telah diketahui bahwa DNA adalah bahan genetik pembawa informasi dari sel ke sel dari generasi ke generasi berikutnya. Akan tetapi, bagaimanakah informasi genetik ini terdapat di dalam molekul DNA ? Apakah informasi itu berupa tulisan atau sebuah tata bahasa atau sebuah kode-kode tertentu ? Sebuah pita molekul DNA yang terdiri dari pita double helix, mempunyai tulang punggung yang terdiri dari gula pentosa, basa nitrogen dan pospat. Tulang punggung asam pospat deoksiribosa selalu sama untuk berbagai segmen dari molekul ADN, tetapi basa nitrogennya berbeda-beda. Berhubungan dengan itu informasi genetic tergantung dari urutan basa nitrogen yang menyusun segmen molekul ADN itu.
Serabai dan kawan-kawan (1964) membuktikan bahwa urutan basa nitrogen dari suatu segmen molekul DNA itu identik dengan urutan linear asam amino suatu molekul protein. Empat basa nitrogen (A, T, S dan G) dapat dianggap sebagai alfabet dalam molekul DNA.
  • Yang menjadi pertanyaan apakah informasi ini dalam bentuk bahasa atau dalam bentuk simbol/kode?
Jika informasi ini dalam bentuk bahasa, DNA memerlukan alfabet/huruf yang lebih banyak, tata bahasa yang lebih kompleks, dan ruang yang cukup. Jadi yang memungkinkan adalah bahwa informasi ini dibawa dalam bentuk kode-kode. Setiap pesan DNA yang dibawa dalam bentuk 4 alfabet DNA disebut kriptogram.
Informasi yang terdapat dalam rangkaian basa pada DNA dikenal sebagai kode genetik. Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Pada tahun 1968, Nirenberg, Khorana dan Holley menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka yang sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga sekarang kita kenal. Seperti kita ketahui saat ini, ada 20 macam asam amino penting yang dapat dirangkai membentuk jutaan polipeptida.
Untuk memudahkan mempelajarinya, asam amino ditulis secara singkat dengan mencantumkan 3 huruf pertama dari nama asam amino itu. Misalnya, asam amino prolin disingkat Pro, sistein ditulis Sis, dan seterusnya.
  • Yang menjadi masalah bagaimana 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktifitas sel?
Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri E. Coli. Mula mula digunakan basa nitrogen kode singlet (kode yang terdiri atas satu huruf atau satu basa), maka diperoleh 4 (41) asam amino saja yang dapat diterjemahkan. Padahal ke 20 asam amino itu harus diterjemahkan semua agar protein yang dihasilkan dapat digunakan. Kemudian para ilmuwan mencoba lagi dengan kode duplet (kombinasi dua basa), namun baru dapat menerjemahkan 16 (42) asam amino. Ini pun belum cukup. Kemudian yang terakhir dicoba adalah kode triplet (kombinasi 3 basa) yang dapat menerjemahkan 64 (43) asam amino.
Berdasarkan hasil berbagai percobaan, terbukti bahwa kombinasi tiga basa adalah yang paling mungkin untuk mengkode asam amino. Tiga basa tersebut yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu dinamakan kode triplet atau kodon.


Tabel 2 Hasil Percobaan Francis Crick
Kode Singlet
(Mengkodesatu asam Amino)
Kode Duplet
(Mengkode 16 Asam Amino)
Kode Triplet
(Mengkode 64 Asam Amino)
A
AA      AG      AC     AT
AAA      AAG     AAC     AAT
AGA      AGG     AGC     AGT
ACA      ACG      ACC     ACT
ATA      ATG       ATC     ATT
G
GA       GG      GC     GT
GAA      GAG     GAC     GAT
GGA      GGG     GGC     GGT
GCA      GCG     GCC      GCT
GTA      GTG      GTC      GTT
C
CA       CG      CC      CT
CAA      CAG     CAC     CAT
CGA      CGG     CGC     CGT
CCA      CCG      CCC      CCT
CTA       CTG      CTC      CTT
T
TA       TG       TC      TT
TAA      TAG      TAC      TAT
TGA      TGG      TGC      TGT
TCA      TCG       TCC      TCT
TTA       TTG       TTC      TTT




  • Apakah tidak mengapa jika jumlahnya justru melebihi 20 macam asam amino yang tersedia?
Hal ini tidak mengapa, meskipun jumlah asam amino ini melebihi jumlah 20 macam asam amino.  Terjadi suatu “kelimpahan” dalam kode genetika, di mana terdapat lebih dari satu kodon memberi kode bagi satu asam amino tertentu. Misalnya asam amino phenilalanin yang merupakan kode terjemahan dari kodon UUU atau UUC. Istilah yang diberikan oleh para ahli genetika pada kelimpahan semacam ini adalah degenerasi atau mengalami redundansi. Dapat dikatakan kode genetik bersifat degeneratif dikarenakan 18 dari 20 asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon, yang disebut kode sinonimus. Hanya metionin dan triptofan yang mempunyai kodon tunggal. Kodon sinonimus mempunyai perbedaan pada urutan basa ketiga.
Selain itu terdapat pula kodon-kodon yang memiliki fungsi yang sama. Misalkan fungsi kodon asam asparat (GAU dan GAS) sama dengan fungsi kodon asam tirosin (UAU,UAS) dan juga triptopan (UGG). Hal ini justru sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusak.
Proses sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang mengkode asam amino metionin, karenanya kodon AUG disebut sebagai kodon permulaan (kode ‘start’). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida apabila terdapat kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino apapun dan merupakan agen pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi dengan double helix asam amino) disebut sebagai kodon terminasi/kodon nonsense (kode ‘stop’). Kode genetik berlaku universal, artinya kode genetik yang sama berlaku untuk semua jenis makhluk hidup.
Dengan adanya kodon permulaan dan kodon terminasi, berarti tidak semua urutan  basa berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi. Urutan basa yang terletak sebelum kodon permulaan dan setelah kodon penghenti tidak dibaca sebagai kodon.

KESIMPULAN
DNA (Deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribonukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
Ciri-ciri DNA adalah
1.      Terdapat didalam nucleus terutama kromosom.
2.      Morfologi, berbentuk double helix.
3.      Susunan kimia
a.       Gula pentosa (dioksiribosa)
b.      Asam pospat
c.       Basa nitrogen = pirimidin = sitosin+timin
Purin = adenin+guanin
Ciri-ciri ARN adalah
1.      ARN genetik terdapat dalam virus tumbuhan.
2.      Struktur pita tunggal.
3.      Gula dalam bentuk ribosa.
4.      Basa timin diganti urasil.
5.      ARN non-genetik terdiri dari:
a.       ARN pemindah (ARNp),transfer RNA (tRNA)
b.      ARN transfer (ARNt), transfer RNA (tRNA)
Terdapat dalam sitoplasma, bentuk seperti daun semanggi tempat asam amino (AA) melekat.
c.       ARN ribosom (ARNr), robosom RNA (rRNA)
Terdapat dalam ribosom. Berfungsi mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino. Terjadi dalam ribosom pada hasil akhir berupa polipeptida.
ADN berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi ARN tergantung dari macamnya, yaitu:
1.      ARNd, menerima informasi genetik dari ADN, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
2.      ARNr, sebagai mesin perakit dalam sintesis protein yang bergerak kesatu arah sepanjang ARNd.
3.      ARNt, mengangku asam-asam amino ke ribosom sesuai dengan kode yang terdapat pada ARNd, serta menerjemahkan kode-kode yang di bawa oleh ARNd.






















DAFTAR PUSTAKA
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. U niversitas Gajah Mada. Jogjakarta.

No comments:

Post a Comment

PANDUAN PEMBAYARAN UTBK TLMPT 2022 MELALUI SMS BANKING MANDIRI

 Pembayaran biaya UTBK LTMPT 2022 melalui Bank Mandiri dapat dilakukan pada channel Mandiri SMS Banking di seluruh wilayah Indonesia. Pandu...