CARA CEK ID PELANGGAN PLN MASUK DALAM DAFTAR PENERIMA KOMPENSASI


Asalamualaikum Wr. Wb.


Kali ini admin akan memberikan penjelasan kepada saudara semuanya cara melihat status ID pelanggan PLN kita, Apakah ID pelanggan masuk  dalam daftar penerima kompensasi dalam bentuk pembebasan tagihan listrik bagi pelanggan dengan daya 450 VA dan kompensasi dalam bentuk pengurangan tagihan listrik kepada pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi (Sesuai data terpadu kesejahteraan sosial). Langsung saja admin jelaskan caranya. 

1. Bapak/Ibu masuk ke google chrome, ketikkan pada baris pencarian dengan https://layanan.pln.co.id/infopsbb.html


2. Maka akan tampil pada layar HP Bapak/Ibu seperti gambar di bawah ini.

Pilih identitas pelanggan yaitu NOMOR METERAN ATAU IDPEL. Masukkan ID pelanggan/NO METERAN Bapak/Ibu pada kotak yang ditunjukkan oleh panah, kemudian klik tombol cari.


3. Setelah Klik tombol cari maka akan ada dua kemungkinan hasil pencarian, pertama bahwa ID pelanggan masuk dalam daftar dan yang ke dua ID pelanggan tidak masuk dalam daftar. Admin memberika contoh dua  hasil pencarian dengan ID pelanggan yang berbeda dan hasilnya berbeda. 

Gambar Menunjukkan Bahwa ID Masuk dalam Daftar



Gambar Menunjukkan Bahwa ID Belum Tersedia dan Tunggu Sampai dengan 11 April 2020 Biasanya tagihan muncul tgl 20an


Terimakasih 
Wassalamualaikum Wr.Wb.



BAHAN AJAR

Konsep bahan ajar dalam kajian ilmiah menurut National Center for Competency Based Training memiliki arti segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis (Prastowo, 2018). Bahan ajar juga diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan untuk peserta didik belajar. Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar (Depdiknas, 2008) yang dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. 

Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan. Menurut Akdeniz et all (2016) mengajar adalah interaksi antara mengajar dan belajar; hal ini dapat terjadi dengan cara adanya interaksi dalam presentasi atau diskusi yang disiapkan  dan membuat siswa mempertimbangkan berbagai sudut pandang, menggunakan berbagai pendekatan dan memberi solusi dengan latihan berinteraksi. Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu: Books can be used as reference material, or they can be used as paper weights, but they cannot teach. Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis yang berbobot (Depdiknas, 2008).

Lebih lanjut Depsiknas (2008) menyebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai (a) pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa, (b) pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya dan (c) alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran. 


Karakteristik Bahan Ajar

Bahan ajar yang baik berisikan substansi yang memadai dan disajikan secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Bahtiar, 2015). Substansi bahan ajar yakni harus sesuai dengan kurikulum yang meliputi aspek tujuan/kompetensi yang akan dicapao, metoda dan penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Daryanto (2013) bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut :

a. Subtansi yang dibahas harus sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
b. Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep fakta, prosedur, istilah dan notasi serta disusun berdasarkan hirarki/step penguasaan kompetensi
c. Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substans harus sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajaran
d.  Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runut, lengkap dan muda dipahami.

Perencanaan Pengembangan Bahan Ajar

Penyusunan bahan ajar, baik untuk proses instruksional jarak jauh maupun langsung adanya tatap muka antara pendidik dengan peserta didik merupakan sebuah ciri dari sebuah sistem instruksional. Bahan ajar harus disusun berdasarkan rencana kegiatan belajar mengajar yang telah ditetapkan. Pengembangan suatu bahan ajar harus didasarkan pada analisis kebutuhan peserta didik (Prastowo, 2018). 



A. Analisis Kebutuhan Untuk Bahan Ajar

Berdasarkan panduan pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan Depdiknas (2008) untuk mendapatkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, diperlukan analisis terhadap SK-KD, analisis sumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar. Analisis yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut:
1)      Analisis SK-KD
Analisis SK-KD dilakukan untuk menentukan kompetensi-kompetensi mana yang memerlukan bahan ajar. Dari hasil analisis ini akan dapat diketahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan dalam satu semester tertentu dan jenis bahan ajar mana yang dipilih. Berikut diberikan contoh analisis SK-KD untuk menentukan jenis bahan ajar.

2)      Analisis Sumber Belajar
Analisis dilakukan terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.
3)      Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar
Pemilihan dan penentuan bahan ajar bertujuan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Berdasarkan hal tersebut diharapkan bahan ajar yang dibuat sesuai dengan kompetensi dasar dan kebutuhan peserta didik.  Jenis dan bentuk bahan ajar ditetapkan atas dasar analisis sebelumnya.
b.      Penyusunan Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar dapat berupa handout, buku, lembar kegiatan siswa (LKS), modul, brosur, Foto/Gambar. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar yaitu: judul atau materi yang disajikan sesuai KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik, selain itu harus memperhatikan beberapa hal berikut:
1)        Susunan tampilan, meliputi: urutan yang mudah, judul yang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan tugas pembaca.
2)        Bahasa yang mudah, meliputi: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang.
3)        Menguji pemahaman, meliputi: check list pemahaman.
4)        Stimulan, meliputi: tulisan mendorong pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.
5)        Kemudahan dibaca, meliputi: keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, mudah dibaca.
6)        Materi instruksional, meliputi: pemilihan teks, bahan kajian, lembar kerja (work sheet).

c.       Evaluasi Pengembangan Bahan Ajar
Setelah penyusunan bahan ajar telah selesai, tahap selanjutnya adalah evaluasi terhadap bahan ajar tersebut. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan bahan ajar. Teknik evaluasi bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya evaluasi oleh validator ahli, evaluasi oleh guru yang bersangkutan, uji coba produk/uji lapangan. Teknik tersebut dilakukan sebelum bahan ajar dipublikasi. Komponen evaluasi mencakup kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan (Depdiknas, 2008).
1)       Komponen kelayakan, antara lain:
·         Kesesuaian dengan SK, KD
·         Kesesuaian dengan perkembangan anak
·         Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
·         Kebenaran substansi materi pembelajaran
·         Manfaat untuk penambahan wawasan
·         Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial
2)      Komponen Kebahasaan, antara lain:
·         Keterbacaan
·         Kejelasan informasi
·         Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
·         Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)
3)      Komponen Penyajian antara lain:
·         Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai
·         Urutan sajian
·         Pemberian motivasi, daya tarik
·         Interaksi (pemberian stimulus dan respon)
·         Kelengkapan informasi
4)      Komponen Kegrafikan antara lain:
·         Penggunaan font; jenis dan ukuran
·         Lay out atau tata letak
·         Ilustrasi, gambar, foto
·         Desain tampilan
Menurut Paulina dan Purwanto (1997) Secara umum ada tiga cara dalam penyusunan bahan ajar yaitu starting from scratch, text transformation dan compilation.
a.       Penulisan dari awal (starting from scratch)
            Penulisan dari awal (starting from scratch) disusun oleh Tim pengembangan bahan ajar yang telah mempunyai kepakaran dalam bidang ilmu terkait, telah mempunyai kemampuan menulis dan mengerti kebutuhan peserta didik. Kepakaran dalam bidang ilmu diharapkan mampu meningktakan kemampuan dari penetahuan peserta didik, misalnya hasil penelitia dari anggota tim, tulisan atau artikel yang telah dinuat disebuah jurnal dari anggita tim yang tentunya harus relevan dengan tujuan instruksional.
b.      Text transformation
            Kemajuan bidang penelitian dan perkembangan teknologi memberikan kesempatan keda tim pengembang bahan ajar untuk memanfaatkan informasi yang telah ada. Misalnya buku teks, artikel jurnal, internet dll. Informasi tersebut dikumpulkan berdasarkan kebutuhan yang diinginkan yang tentunya sesuai dengan tujuan instruksional dan rencana kegiatan belajar mangajar.
c.       Compiltion
            Kompolasi (compilation) atau penaataan informasi adalah pengembangan bahan ajar yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi, baik dari penelitian sendiri atau ditulis sendiri dengan mengabungkan berbagain informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber.

Daftar Rujukan

Prastowo, A. 2018. Sumber Belajar & Pusat Sumber Belajar: Teori dan Aplikasinya di Sekolah/ Madrasah.  Depok: Prenadamedia Group

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan pengembangan bahan ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Akdeniz, C. bacanli, H. Baysen, E. Cakmak, M. Celikoz, N. Dogruer, N. Eristi, B. Erisen, Y. Eyyam, R. Gundogdu, K. Karatas, E. Karatas, S. Kayabasi, Y. Kilic, D. Kurnaz, A. Menevis, I. Ozerbas, M.A. Ozu, O. Silman, F. Sunbul, A.M. Sahin, M. Tok, H. Yalin, H.I. 2016. Learning And Teaching: Theorie, Approaches and Models 2nd Edition. Turki: Cozum Egitim Yayincilik.


Bahtiar. Tri Effendi. Penulisan bahan ajar. Conference Paper. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor 

Daryanto. 2013. Menyusun Modul:Bahan Ajar untuk PersiapanGuru dalam Mengajar.Yogyakarta:Gava Media.


CONTOH SOAL MATERI EKOSISTEM DISERTAI KUNCI JAWABAN


1. Perhatikan gambar di bawah ini



Berdasarkan gambar di atas apabila beri dan bunga mati apa yang akan terjadi pada populasi yang lain...
A.    Populasi belibis menurun, burung elang meningkat
B.     Populasi marmut menurun, beruang meningkat
C.     Populasi rusa  menurun, dekomposer meningkat
D.    Populasi belibis menurun, kupu-kupu menigkat
E.     Populasi beruang menurun, marmut menigkat

2. Ciri rantai makanan dari suatu ekoistem adalah adanya...
  1. Aliran energi dari produsen sampai ke konsumen
  2. Siklus energi secara tetap dalam suatu ekosistem
  3. Aliran energi secara bersinambung
  4. Sumber energi yang berasal dari cahaya matahari
  5. Aliran energi yang berpindah dari produsen kekonsumen

3. Pada ekosistem sawah terdapat padi, ulat, burung pipit, belalang, katak, tikus, burung elang. Pada suatu ketika banyak pak Tani di desa A mengeluhkan daun pada padi yang mereka tanam dimakan oleh belalang. Hanya butuh waktu 1-2 jam belalang bisa menghabiskan daun padi. Jika digambarkan bagan rantai makanannya adalah seperti gambar di bawah ini.


No berapa pada bagan rantai makanan yang menyebabkan terjadinya permasalahan pak tani...
  1. 1 meningkat, 4 menurun
  2. 4 menurun, 1 meningkat
  3. 5 menurun, 3 menurun
  4. 3 menurun, 6 meningkat
  5. 6 meningkat, 5 menurun
5. Suatu hari Edo diminta ibunya untuk membersihkan kebon kopi di belakang rumahnya. Saat membersihkan ranting-ranting kecil pada pohon kopi Edo mendapati ada tumbuhan yang tumbuh subur dan menempel pada bagian batang kopi, sehingga diabndingkan pohon kopi yang lain pohon itu paling kecil. Berdasarkan masalah tersebut interaksi yang tepat yang menggambarkan ialah...
  1. Parasitisme
  2. Komensalisme
  3. Mutualisme
  4. Predasi
  5. Alelopati

6. Perhatikan tabel dan bagan di bawah ini!

Simbol
Keterangan Gambar
A
Belalang
B
Ulat
C
Tubuhan
D
Marmut
E
Laba-laba
F
Elang
G
Burung

 











Sesuai tabel label 1, 2, 3, 4 pada bagan adalah...

  1. 1 (Marmut), 2 (Burung), 3 (Belalang), 4 (Ulat)
  2. 1 (Marmut), 2 (Ulat), 3 (Burung), 4 (Belalang)
  3. 1 (Ulat), 2 (Belalang), 3 (Marmut), 4 (Burung)
  4. 1 (Ulat), 2 (Belalang), 3 (Burung), 4 (Marmut)
  5. 1 (Marmut), 2 (Belalang), 3 (Ulat), 4 (Burung)

7. Perhatikan bagan jaring-jaring makanan berikut ini !
 






 Sesuai bagan, label  A , B, dan C  adalah …
A.    Elang, Marmut, dan Tumbuhan Hijau
B.     Elang, Ayam, dan Tumbuhan Hijau
C.     Marmut, Tumbuhan Hijau, dan Elang
D.    Marmut, Ayam, Tumbuhan Hijau
E.     Elang, Tumbuhan Hijau, dan Ayam

8. Pada komunitas kolam terdapat Spirogyra, Crustacea (Daphnia sp), ikan kecil, dan ikan besar. Berdasarkan penjelasan pada kalimat sebelumnya, jika diminta merangkai rantai makanan yang benar adalah...
A.    Spirogyra, Ikan Kecil, Crustacea (Daphia sp), Ikan Besar
B.     Spirogyra, Crustacea (Daphia sp), Ikan Kecil, Ikan Besar
C.     Spirogyra, Crustacea (Daphia sp), Ikan Kecil, Ikan Besar
D.    Crustacea (Daphia sp), Spirogyra, Ikan Kecil, Ikan Besar
E.     Crustacea (Daphia sp), Ikan Kecil, Spirogyra, Ikan Besar

9. Perhatikan gambar piramida di bawah ini!



  1. A (Tumbuhan Hijau), B (Ayam, Katak), C (Tikus, Belalang, Ulat), D (Ular, Elang)
  2. A (Tumbuhan Hijau), B (Tikus, Belalang, Ulat), C (Ayam, Katak), D (Ular, Elang)
  3. A (Tumbuhan Hijau), B (Ular, Elang), C (Tikus, Belalang, Ulat), D (Ayam, Katak)
  4. A (Tumbuhan), B (Ayam, Katak), C (Tikus, Belalang, Ulat), D (Ular, Elang)
  5. A (Tumbuhan), B (Tikus, Belalang, Ulat), C (Ayam, Katak), D (Ular, Elang)

10. Pada suatu ekosistem kebon terdapat banyak organisme ada 1) Tumbuhan, 2) Tikus, 3) Belalang, 4) Ulat, 5) Katak, 6) Ular, 7) Ayam, 8) Elang. Jika diminta untuk membuat rantai makanan pada eksosistem tersebut, manakah rantai makanan di bawah ini yang tepat...
A.



B.


C.





D.

             








PANDUAN PEMBAYARAN UTBK TLMPT 2022 MELALUI SMS BANKING MANDIRI

 Pembayaran biaya UTBK LTMPT 2022 melalui Bank Mandiri dapat dilakukan pada channel Mandiri SMS Banking di seluruh wilayah Indonesia. Pandu...